Jumat, 03 Juli 2015

Review Jurnal " Relasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 dan Kinerja Keuangan "

Relasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 dan Kinerja Keuangan


PENDAHULUAN

        International Organisation for Standardization telah mengembangkan suatu standar internasional tentang lingkungan, yaitu Sistem Manajemen lIngkungan (SML) ISO 14001 yang telah diadopsi oleh berbagai industri di dunia. SML ISO 14001 terdiri dari 5 elemen utama yaitu : 1.) Kebijakan Lingkungan 2.) Perencanaan Lingkungan 3.) Pelaksanaan dan Pengoperasian 4.) Tindakan Pemeriksaan dan Perbaikan. 5.) Pengkajian manajemen. Tujuan menyeluruh dari penerapan SML ISO 14001 sebagai sebuah standar internasional adalah untuk mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi. Keuntungan ekonomi yang dapat diperoleh dari SML ISO 14001 antara lain : 1.) Memperbaiki kinerja lingkungan secara keseluruhan, 2.) Menghasilkan suatu kerangka kerja dalam upaya untuk pencegahan polusi, 3.) Meningkatkan efisiensi dan penghematan biaya potensial.
        Penerapan SML ISO 14001 juga merupakan bagian dari rencana strategis perusahaan yang menunjukkan legitimasi merekas atas kinerja lingkungan dan daya saing perusahaan di level internasional. Mengadopsi SML ISO 14001 akan memampukan perusahaan untuk mencapai proses kontrol yang baik, menghemat biaya, dan menambah keuntungan.
        Penelitian mengenai relasi kinerja lingkungan dan kinerja keuangan telah banyak dilakukan dan menghasilkan temuan yang beragam, akan tetapi penelitian yang berupaya khusus mengupas pengaruh kelima prinsip utama SML ISO 14001 terhadap kinerja keuangan belum banyak dilakukan terutama dari sudut bagaimana standar tersebut diimplementasikan.
        Penerapan SML ISO 14001 di dunia semakin meningkat disebabkan oleh perkembangan lingkungan strategis, perubahan tuntutan dan perilaku kensumen. Keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan dicerminkan dari kinerja yang dicapainya. Oleh karena itu, manager akan mempertimbangkan dampak positif dan negatif yang akan terjadi sebagai akibat penerapan suatu kebijakan termaksud penerapan SML ISO 14001. Hasil pelaksanaan manajemen dalam mengelola perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan, seperti Neraca, Laba Rugi, Laporan perusahaan ekuitas dan Laporan Arus Kas. Untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan suatu organisai, seluruh aktivitas tersebut harus dapat diukur.


METODE

        Objek penelitian terdiri dari Variabel Penyebab yaitu sistem manajemen lingkungan, dan Variabel Akibat yaitu kinerja keuangan. Populasi penelitian adalah perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia yang juga sudah mendapatkan sertifikasi SML ISO 14001. Cara pengambilan data menggunakan kuisioner yang diberikan kepada penanggung jawab bagian lingkungan disetiap perussahaan guna mengetahui implementasi SML ISO 14001. Hipotesis diuji menggunakan tehnik analisis jalur dengan persamaan sebagai berikut. 


Hasil dan Pembahasan

        Hipotesis penelitian yang diajukan yaitu implementasi SML ISO 14001 yang terdiri dari variabel Kebijakan Lingkungan (X1 ), Perancanaan Lingkungan (X2 ), Penerapan dan Operasi (X3 ), Tindakan Pemeriksaan dan Perbaikan (X4 ), dan Pengkajian Manajemen (X5 ) secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja Keuangan (Y) dan Perusahaan Industri yang telah memperoleh sertifikasi SML ISO 14001 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hipotesis ini telah diuji dan diperoleh hasil dimana Fhitung sebesar 8,9060 sedangkan Ftabel sebesar 6,2561 dengan kriteria uji “ tolak H0 jika Fhitung > Ftabel “. Hal ini berarti bahwa variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara simultan. 
        Pengaruh kebijakan lingkungan (X1 ) terhadap Kinerja Keuangan (Y) sebesar 0,03056, Besarnya nilai ini dapat diketahui pengaruh secara langsung kebijakan lingkungan terhadap kinerja keuangan sebesar 9,34% dan pengaruh secara tidak langsung sebesar 12,36% dan secara total pengaruh kebijakan lingkungan terhadap kinerja keuangan sebesar 21,70%. Dapat dinyatakan bahwa hipotesis ada pengaruh penerapan/implementasi kebijakan lingkungan secara parsial terhadap kinerja keuangan dapat diterima. Pengaruh yang diberikan oleh kebijakan lingkungan terhadap pencapaian kinerja keuangan yakni 21,70%. Nilai ini dianggap lebih kecil jika dibandingkan dengan pengaruh yang diberikan oleh penerapan dan operasi terhadap kinerja keuangan, yakni 31,04%. Penulis berpendapat bahwa kondisi ini kurang sesuai dengan ketentuan dari SML ISO 14001. yang mengatakan bahwa penerapan dan operasi baru akan dapat dilaksanakan dengan baik apabila diawali dengan penetapan kebijakan lingkungan. 
        Pengaruh perencanaan lingkungan (X2 ) terhadap kinerja keuangan (Y) sebesar 0,1996, Berdasarkan nilai ini dapat diketahui pengaruh secara langsung perencanaan lingkungan terhadap kinerja keuangan sebesar 3,98% dan pengaruh secara tidak langsung sebesar 11,81% dan secara total pengaruh perencanaan lingkungan terhadap kinerja keuangan sebesar 15,79%. Dapat dinyatakan bahwa hipotesis ada pengaruh penerapan/implementasi perencanaan lingkungan secara parsial terhadap kinerja keuangan dapat diterima. Pengaruh yang diberikan oleh perencanaan lingkungan terhadap pencapaian kinerja keuangan yakni 15,79%. Nilai ini dianggap lebih kecil jika dibandingkan dengan pengaruh yang diberikan Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 3, No. 1, 2012, pp: 69-75 74 oleh penerapan dan operasi terhadap kinerja keuangan yakni 31,40%. Penulis berpendapat bahwa kondisi ini kurang sesuai dengan ketentuan dari SML ISO 14001. yang menyatakan bahwa penerapan dan operasi baru akan dapat dilaksanakan apabila diawali dengan penetapan kebijakan lingkungan dan perencanaan lingkungan. 
        Pengaruh penerapan dan operasi (X3 ) terhadap kinerja keuangan (Y) sebesar 0,3663. Berdasarkan nilai ini dapat diketahui pengaruh secara langsung penerapan dan operasi terhadap kinerja keuangan sebesar 31,40%. Dapat dinyatakan bahwa hipotesis ada pengaruh penerapan/implementasi penerapan dan operasi secara parsial terhadapkinerja keuangan dapat diterima. Pengaruh yang diberikan oleh penerapan dan operasi terhadap pencapaian kinerja keuangan yakni 31,40%. Penulis berpendapat bahwa kondisi ini sudah sesuai dengan ketentuan dari SML ISO 14001 yang menyatakan bahwa setelah adanya penetapan kebijakan lingkungan dan perencanaan lingkungan perusahaan diharapkan mampu untuk menerapkan SML ISO 14001 dengan maksimal. 
        Pengaruh tindakan pemeriksaan dan perbaikan (X4 ) terhadap kinerja keuangan (Y) sebesar 0,1931. Berdasarkan nilai ini dapat diketahui pengaruh secara langsung tindakan pemeriksaan dan perbaikan terhadap kinerja keuangan sebesar 3,73% dan pengaruh secara tidak langsung sebesar 9,07% dan secara total pengaruh tindakan pemeriksaan dan perbaikan terhadap kinerja keuangan sebesar 12,80%. Dapat dinyatakan bahwa hipotesis ada pengaruh penerapan/implementasi tindakan pemeriksaan dan perbaikan secara parsial terhadap kinerja keuangan dapat diterima. Pengaruh yang diberikan oleh tindakan pemeriksaan dan perbaikan terhadap pencapaian kinerja keuangan yakni 12,80%. Penulis berpendapat bahwa kondisi ini sudah sesuai dengan ketentuan dari SML ISO 14001. yang menyatakan bahwa setelah adanya penetapan kebijakan lingkungan, perencanaan lingkungan, penerapan dan operasi perusahaan diharapkan untuk melakukan pemeriksaan dan perbaikan agar dapat diketahui sejauh mana penerapan SML yang ada. 
        Pengaruh pengkajian manajemen (X5 ) terhadap kinerja keuangan (Y) sebesar 0,1312. Berdasarkan nilai ini dapat diketahui pengaruh secara langsung tindakan pengkajian manajemen terhadap kinerja keuangan sebesar 1,72% dan pengaruh secara tidak langsung sebesar 8,40% dan secara total pengaruh pengkajian manajemen terhadap kinerja keuangan sebesar 10,12%. Dapat dinyatakan bahwa hipotesis ada pengaruh penerapan/implementasi pengkajian manajemen secara parsial terhadap kinerja keuangan dapat diterima. Pengaruh yang diberikan oleh pengkajian manajemen terhadap pencapaian kinerja keuangan yakni 10,12%. Penulis berpendapat bahwa kondisi ini sudah sesuai dengan ketentuan dari SML ISO 14001. bahwa setelah adanya penetapan kebijakan lingkungan, perencanaan lingkungan, penerapan dan operasi, tindakan pemeriksaan dan perbaikan perusahaan diharapkan untuk melakukan pengkajian manajemen agar dapat dilakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam penerapan SML ISO 14001 di masa yang akan datang dimana hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Ratnasingam et al. (2009).

Simpulan dan Saran

        Kesimpulan yang dapat ditarik hasil penelitian ini adalah antara elemen sistem manajemen lingkungan yang satu dengan lainnya mempunyai hubungan dan saling mempengaruhi. Elemen yang mempunyai hubungan paling kuat adalah penerapan dan operasi dan pengkajian manajemen, sedangkan elemen yang mempunyai hubungan paling lemah adalah kebijakan lingkungan dan tindakan pemeriksaan dan perbaikan. Implementasi sistem manajemen lingkungan berpengaruh positif terhadap pencapaian kinerja keuangan pada perusahaan yang sudah memperoleh sertifikat ISO 14001 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 
        Penerapan dan operasi merupakan salah satu elemen SML ISO 14001 yang 75 Memed Sueb, Maria Nety I.K. / Relasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 sangat berpengaruh dalam pencapaian kinerja keuangan. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia yang sudah mendapatkan sertifikasi ISO 14001. Penelitian yang akan datang dapat manambah variabel lain seperti ukuran perusahaan, usia perolehan sertifikasi maupun jenis industri pada objek yang berbeda, yaitu Bursa Efek di Asia Tenggara, Asia maupun Eropa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar