Jumat, 24 April 2015

Mangrove

Mangrove



Image result for tentang mangrove


Pendahuluan
Hutan Mangrove atau disebut juga hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.

Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah, salinitas tanahnya yang tinggi, serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut. Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi.

Mangrove di Indonesia
Indonesia dikaruniai kawasan mangrove yang sangat luas, yaitu sekitar 3,7 juta hektar. Kawasan mangrove tersebut tersebar di pesisir-pesisir Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, hingga Papua. Tetapi, kegiatan pembangunan di wilayah pesisir telah mengurangi luas hutan mangrove di Indonesia. Penyebabnya antara lain adalah: pembukaan lahan atau konversi hutan menjadi kawasan pertambakan, permukiman, industri dan lain- lain. Selain konversi, kerusakan hutan mangrove juga terjadi akibat pemanfaatan yang intensif untuk kayu bakar, bahan bangunan, pemanfaatan daun mangrove sebagai makanan ternak, serta penambangan pasir laut di sepanjang pantai bagian depan kawasan mangrove.
Beberapa data menunjukkan bahwa kerusakan dan penyusutan luas hutan mangrove Indonesia terus terjadi. Pada tahun 1982 Indonesia masih memiliki 5.209.543 ha hutan mangrove, namun di tahun 1992 jumlahnya telah menjadi 2.496.185 ha. Pada tahun 1985, pulau Jawa telah kehilangan 70% hutan mangrovenya. Luas hutan mangrove di Sulawesi Selatan berkurang dari 110.000 ha pada tahun 1965 menjadi 30.000 ha pada tahun1985. Sedangkan Teluk Bintuni (Papua) masih terdapat 300.000 ha mangrove, namun kini terus menerus mengalami tekanan, sebagaimana terjadi pula di delta Sungai Mahakam dan pesisir Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Apabila tidak ada usaha untuk mencegah kerusakan, serta tak ada usaha untuk mengembalikan kondisi hutan mangrove, maka lingkungan pesisir Indonesia akan semakin mengkhawatirkan bagi kehidupan. Bahkan, perekonomian penduduk pesisir yang bergantung pada ekosistem mangrove juga akan semakin sulit. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan masyarakat untuk melestarikan mangrove adalah melalui penanaman atau rehabilitasi mangrove.

Manfaat Mangrove
Salah satu fungsi mangrove adalah untuk melindungi garis pantai dari abrasi atau pengikisan, serta meredam gelombang besar termasuk tsunami.
Di Jepang, salah satu upaya mengurangi dampak ancaman tsunami adalah dengan memasang Green Belt atau sabuk hijau hutan mangrove atau hutan bakau. Sedangkan di Indonesia, sekitar 28 wilayah di Indonesia rawan terkena tsunami karena hutan bakau sudah banyak beralih fungsi menjadi tambak, kebun kelapa sawit dan alih fungsi lain.
1.Fungsi Fisik
a)      Menjaga garis pantai agar tetap stabil dan kokoh dari abrasi air laut
b)      Melindungi pantai dan tebing sungai dari proses erosi atau abrasi serta menahan atau menyerap tiupan angin kencang dari laut ke darat pada malam hari
c)       Menahan sedimen secara periodik sampai terbentuk lahan baru
d)      Sebagai kawasan penyangga proses intrusi atau rembesan air laut ke danau, atau sebagai filter  air asin menjadi air tawar.
2. Fungsi Kimia
                  a)      Sebagai tempat terjadinya proses daur ulang yang menghasilkan oksigen
b                b)      Sebagai penyerap karbondioksida
c                c)       Sebagai pengolah bahan-bahan limbah hasil pencemaran industri dan kapal di laut
3. Fungsi Biologi
a                a)      Sebagai kawasan untuk berlindung, bersarang serta berkembangbiak bagi burung dan satwa                   lain
b                b)      Sebagai sumber plasma nutfah dan sumber genetika
c                c)       Sebagai habitat alami bagi berbagai jenis biota darat dan laut
d                d)      Sebagai penghasil bahan pelapukan yang merupakan sumber makanan penting bagi                               invertebrata kecil pemakan bahan pelapukan (detritus) yang kemudian berperan sebagai                         sumber makanan bagi hewan yang lebih besar
e                e)      Sebagai kawasan pemijahan (spawning ground) dan daerah asuhan (nursery ground) bagi                       udang
f                 f)       Sebagai daerah mencari makanan (feeding ground) bagi plankton
4. Fungsi Ekonomi
a)      Penghasil bahan baku industri, misalnya pulp, tekstil, makanan ringan
b)      Penghasil bibit ikan, udang, kerang dan kepiting, telur burung serta madu (nektar)
c)       Penghasil kayu bakar, arang serta kayu untuk bangunan dan perabot rumah tangga
5. Fungsi Wisata
a)      Sebagai kawasan wisata alam pantai untuk membuat trail mangrove
b)      Sebagai sumber belajar bagi pelajar
c)       Sebagai lahan konservasi dan lahan penelitian.

Cara melindungi dan mengembangkan Mangrove
  • Tidak menggunakan areal mangrove sebagai tempat pembuangan sampah,
  • Tidak membendung anak sungai dan sungai di area mangrove,
  • Pembuatan karamba dengan struktur yang baik, sehingga tidak mengganggu aliran air, rute migrasi binatang air dan ekosistem mangrove,
  • Membangun jalan air (walkways) yang tinggi dan rumah pohon di area mangrove, membuat jalur lintasan perahu (boat trip) secara terbatas.
  • Membiarkan air tidal (pasang) bebas bergerak ketika membangun jalan menuju garis pantai,
  • Menggunakan metode tradisional dan mengobservasi kearifan lokal yang berkaitan dengan pemanfaatan dan perlindungan mangrove.
  • Membantu proses pertumbuhan ekosistem dengan membangun groins dan bukan tembok laut (sea wall),
  • Bekerjasama dengan ahli biologi untuk kegiatan yang berkaitan dengan silvikultur dan aquakultur, serta pengembangan genetika tumbuhan.
  • Bekerjasama dengan industri pariwisata untuk mengembangkan taman laut, perlindungan biosfer laut dan promosi wisata kebudayaan.
  • Menyediakan silent boating pada saat matahari tenggelam dan malam hari,
  • Lautan tropis sangat jernih. Oleh karena itu hanya ada sedikit plankton untuk makanan ikan, kepiting dan udang.
  • Ekosistem mangrove memiliki produktivitas unsur organik yang lebih tinggi dari produktivitas di lautan dan batu karang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar